Ingin MeneladaniKetaatan Malaikat-Malaikat Allah Swt.
Menurut percakapan tersebut jelas
bahwa Allah Swt. telah menciptakan malaikat sebelum diciptakannya manusia.
Jadi, malaikat itu bukan makhluk khayalan,
melainkan makhluk yang benar- benar ada.
Para malaikat merupakan makhuk
yang berbeda dengan kita. Mereka makhluk
gaib yang diciptakan dari cahaya oleh
Allah Swt. Mereka memiliki sifat
sangat taat dalam menjalankan perintah-Nya dan tidak pernah ingkar sedikit pun. Mereka adalah hamba-hamba
Allah Swt. yang mulia. Mereka sangat senang dan cinta kepada manusia yang
berbuat mulia. Maukah kalian menjadi
manusia yang dicintai Allah Swt. dan para malaikat-Nya? Subhanallah, mau sekali!
A.
Siapakah Malaikat Itu
?
Sama halnya dengan manusia
malaikat juga termasuk makhluk Alla Swt. Mahasuci Allah yang telah
menciptakan makhluk dengan berbagai macam bentuk dan keadaan. Meskipun
tidak pernah berjumpa dengan malaikat, kita harus percaya akan keberadaannya. Allah Swt. menjelaskan
dalam Q.S. al-Anbiya /21:
19 berikut ini.
وَلَهُۥ
مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَمَنۡ عِندَهُۥ لَا يَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ
عِبَادَتِهِۦ وَلَا يَسۡتَحۡسِرُونَ ١٩
“Dan milik-Nya siapa yang di langit dan di
bumi. Dan (Malaikat-malaikat) yang di
sisi-Nya, tidak mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tidak (pula) merasa letih.”(Q.S. al-Anbiya/21: 19)
Iman kepada malaikat
termasuk rukun iman yang kedua. Malaikat diciptakan dari nur Ilahi (cahaya Allah). Malaikat
diciptakan oleh Allah Swt. sebagai utusan- Nya untuk mengurusi
berbagai urusan.
Sifat-sifat dan perilaku
malaikat antara lain:
1. Selalu
patuh kepada Allah Swt. dan tidak pernah berbuat maksiat
kepada-Nya.
2. Malaikat
dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah.
Kadang-kadang Jibril datang kepada Nabi Muhammad saw. menyamar seperti sahabat yang bernama Dihyah al-Kalbi, terkadang seperti sahabat dari Arab Badui.
3. Malaikat
tidak makan dan tidak minum.
4. Malaikat
tidak memiliki jenis kelamin.
5. Malaikat tidak pernah
letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah Swt.
6. Malaikat senang mencari
dan mengelilingi majelis ©ikir.
7. Malaikat berdoa bagi hamba
yang duduk menunggu £alat berjamaah.
Perbedaan antara malaikat, jin, dan manusia seperti yang tercantum dalam tabel berikut ini :
No. |
Malaikat |
Jin |
Manusia |
1. |
Diciptakan dari nur
atau cahaya |
Diciptakan dari api |
Diciptakan dari tanah |
2. |
Makhluk gaib |
Makhluk gaib |
Makhluk yang terlihat mata (kasat mata) |
3. |
Selalu patuh dan taat kepada perintah Allah Swt. |
Ada yang patuh dan ada yang durhaka kepada Allah Swt. |
Ada yang patuh dan ada yang durhaka kepada Allah Swt. |
4. |
Tidak makan dan tidak minum |
Makan dan minum |
Makan dan minum |
5. |
Pikirannya jernih dan
lurus |
Pikirannya
berubah-ubah |
Pikirannya
berubah-ubah |
6. |
Tidak mempunyai
nafsu |
Mempunyai nafsu |
Mempunyai nafsu |
B. Nama dan Tugas Malaikat
Al-Qur’an tidak
menyebutkan berapa jumlah malaikat secara pasti. Namun, ada penjelasan melalui
hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik bahwa pada saat
Nabi Muhammad saw. isra’ mi’raj dan bertemu dengan Ibrahim a.s. yang sedang
bersandar di Baitul Ma’mur, di sana terdapat 70.000 malaikat.
Dari penjelasan riwayat hadis tersebut
menandakan bahwa jumlah malaikat sangat banyak. Namun pada
bagian ini hanya akan dijelaskan malaikat-malaikat yang namanya tercatat di dalam al-Qur’±n maupun
hadis. Nama-nama itu adalah sebagai berikut.
1.
Jibril
Malaikat Jibril tugasnya
menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Nama lain
malaikat Jibril adalah Rμh
al-Quds, ar-Ruh al-Amin,
dan Namμs.
2. Mikail
Malaikat Mikail bertugas
mengatur kesejahteraan makhluk, seperti mengatur awan, menurunkan hujan,
melepaskan angin, dan membagi-bagikan rezeki.
3. Israfil
Malaikat Israfil bertugas
meniupkan terompet (sangkakala), saat dimulainya kiamat hingga saat hari
berbangkit di Padang Mahsyar.
4. Izrail
Malaikat Izrail bertugas
mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik manusia, jin, iblis, setan, dan
malaikat apabila telah tiba waktunya.
5. Munkar
Malaikat Munkar bertugas
menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
6. Nakir
Malaikat Nakir bertugas
menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.
7.
Raqib
Malaikat Raqib bertugas
mencatat semua pekerjaan baik setiap manusia sejak aqil balig sampai
akhir hayat.
8.
Atid
Malaikat Atid bertugas
mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak aqil balig sampai
akhir hayat.
9.
Ridwan
Malaikat Ridwan bertugas
menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga.
10. Malik
Malaikat Malik disebut
juga malaikat zabaniyyah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghuni neraka.
Dengan memperhatikan tugas
para malaikat, ada beberapa hikmah yang dapat kita petik dari beriman
kepada malaikat, antara lain:
1. Memberi motivasi kita
untuk selalu taat dan bertakwa kepada Allah Swt. seperti ketaatan para malaikat;
2. Malaikat mengawasi
perkataan dan perbuatan kita;
3. Memberi rasa optimis untuk
selalu berusaha karena Allah Swt. akan memberi ilmu melalui malaikat Jibril dan
memberi rezeki melalui malaikat Mikail;
4. Memotivasi kita untuk
selalu beramal saleh karena bekal itulah yang kita bawa kelak ketika meninggal
dunia untuk menghadapi pengadilan Allah Swt.
C. Perilaku Beriman kepada Malaikat Allah Swt.
Obyek Iman |
Contoh Perilaku |
Iman kepada Malaikat
Jibril |
Selalu berusaha mencari
dan memohon hidayah kepada Allah. Bersyukur dengan
cara banyak berbagi ilmu. |
Iman kepada Malaikat
Mikail |
Berusaha secara maksimal
untuk mencari rezeki yang baik dan halal. |
Iman kepada Malaikat
Israfil |
Selalu memohon kepada
Allah Swt. agar diselamatkan dalam menghadapai musibah dan huru hara dunia,
maupun saat terjadinya hari kiamat. |
Iman kepada Malaikat
Izrail |
Berusaha mempersiapkan
diri untuk menghadapi kematian. Selalu berdoa agar
terhindar dari siksaan sakaratul maut (ketika ajal menjemput
kita). |
Iman kepada Malaikat Munkar dan Nakir |
Selalu memohon kepada
Allah Swt. agar dilapangkan di alam kubur dan
diringankan dari siksa kubur. |
Iman kepada Malaikat
Raqib |
Selalu memiliki niat
baik, dalam segala perbuatan, baik ucapan maupun perbuatan. |
Iman kepada Malaikat
Atid |
Menjauhi niat buruk,
perkataan yang kotor, perbuatan yang jelek dan menjauhi
perilaku tercela. |
Iman kepada Malaikat
Ridwan |
Selalu memohon kepada
Allah Swt. agar masuk surga dengan aman. Menciptakan
kedamaian dan ketentraman di dunia ini. |
Iman kepada Malaikat
Malik |
Selalu memohon kepada
Allah Swt. agar terhindar dari siksaan api neraka. |
Bacalah
cerita berikut!
Kejujuran
Seorang Santri Dikisahkan para santri
sedang memperbincangkan perilaku Kyainya yang selalu menganak-emaskan
santrinya. Mendengar perbincangan santrinya, sang Kyai pun memanggil
mereka. Kepada para santrinya, sang Kyai berkata: “Ambillah burung-burung
ini, lalu sembelihlah di tempat yang tidak ada satu pun mengetahuinya.” Para santri bergegas
membawa burung yang diberikan sang Kyai dengan pemotongnya sekaligus.
Mereka menyebar ke seluruh tempat yang dianggap sepi. Ada yang pergi ke
belakang rumah, pekarangan, bawah jembatan, dan sebagainya. Dengan bangga, mereka
kembali membawa burung-burung yang sudah dipotong. Sementara satu
santri kembali dengan membawa burung yang masih hidup. Semua santri
mengejeknya dengan berkata: “Dasar santri kesayangan, takut, ya tidak berani
memotong burung?” Si santri ini pun diam saja sambil menuju rumah sang Kyai. Sesampainya di rumah
sang Kyai, para santri berkata, “Kyai, kami sudah melakukan apa yang Kyai
perintahkan, kecuali satu santri ini. Ternyata, santri yang selama ini Kyai
sayang adalah seorang penakut”. Kemudian sang Kyai
bertanya kepada si santri yang tidak memenuhi perintahnya itu, Kenapa
kamu tidak memenuhi perintahku?”. Si santri ini menjawab,
“Kyai, bagaimana saya bisa memenuhi permintaan Kyai, sementara saya tidak
menemukan tempat yang tidak ada sesuatu pun yang tidak dapat melihat.” Sang Kyai meminta
penegasan lagi, “Tolong jelaskan mengapa kamu tidak memenuhi perintahku? “Di dunia ini tidak ada
tempat yang sepi dari penglihatan Allah dan malaikatmalaikat-Nya. Malaikat Raqib dan Atid selalu mengawasi apa yang dilakukan manusia. Atas
dasar itulah saya tidak bisa memenuhi perintah Kyai.” Sang Kyai dengan
bangganya mengatakan kepada santri yang lain, “Saya sangat menyayangi santri ini
karena ia jujur. Siapa yang jujur akan saya sayangi”. Semua
santri tertegun
mendengar pernyataan sang Kyai. (Sumber:
Cerita-cerita Al-Qur’an Menakjubkan untuk Buah Hati, Andrian R. Nugraha &
Deny Riana) |